Tugas Rangkaian Logika
Rangkaian Logika
Kombinasional
& Sekuensial
Rangkaian Logika secara garis besar
dibagi menjadi dua, yaitu :
Rangkaian Kombinasional adalah
rangkaian yang kondisi keluarannya (output) dipengaruhi oleh kondisi masukan
(input) pada saat itu saja
Rangkaian Sekuensial adalah rangkaian
yang kondisi keluarannya dipengaruhi oleh kondisi masukan dan keadaan keluaran
sebelumnya atau dapat juga dikatakan rangkaian yang bekerja berdasarkan urutan
waktu. Ciri rangkaian logika sekuensial yang utama adalah adanya jalur umpan balik (feedback)
di dalam rangkaiannya.
Rangkaian
Kombinasional
Rangkaian
yang termasuk rangkaian logika kombinasional yaitu Decoder, Encoder,
Multiplexer, Demultiplexer, Adder, Subtractor.
Decoder
berfungsi
merubah kode biner menjadi sinyal diskrit
m =
kombinasi keluaran, n = jumlah bit masukan dengan hubungan m = 2n
Contoh
decoder yaitu decoder dot matric dan decoder 7 segmen
Decoder 7
segmen
Encoder
Kebalikan dari decoder, merubah sinyal
diskrit menjadi kode biner
Contohnya adalah decimal to BCD
encoder, merubah kode desimal menjadi bentuk binernya (seperti pada kalkulator)
Multiplexer
Sirkuit logika yang memilih informasi
boner dari salah satu 2n baris input dan memindahkannya ke baris output tunggal
Memiliki n baris seleksi (pengendali)
Demultiplexer (data distributor)
Mengambil
sebuah input kemudian menyebarkannya ke beberapa output
Rangkaian
Sekuensial
Selain
input data, rangkaian sekuensial juga menerima trigger (pemicu) berupa clock.
Output rangkaian pada satu kondisi merupakan feedback dari clock
Contoh:
Rangkaian flip-flop
Rangkaian Flip Flop (FF)
Flipflop
adalah rangkaian utama dalam logika sequensial. Counter, Register, Memory,
serta rangkaian sequensial lainnya disusun dengan menggunakan flipflop sebagai
komponen utama.
Flipflop
adalah rangkaian yang mempunyai fungsi pengingat (memory). Artinya rangkaian ini mampu melakukan
penyimpanan data sesuai dengan kombinasi masukan yang diberikan kepadanya.
Flip Flop RS
Flipflop ini terdiri dari dua masukan,
yaitu S (set) dan R
(reset). Serta
dua keluaran
Kondisi Set adalah kondisi ketika Q
berlogika 1. Sedangkan kondisi Reset adalah kondisi ketika Q berlogika 0.
Flip Flop JK
Flipflop JK merupakan penyempurnaan
dari flipflop RS terutama untuk mengatasi kondisi bistabil
Pada kondisi masukan J = 1 dan K = 1
akan membuat kondisi keluaran berlawanan dengan kondisi keluaran sebelumnya.
Flip Flop D
Flipflop D merupakan Flipflop RS yang
dimodifikasi sehingga hanya memiliki satu masukan yang selalu berlawanan
Flip flop data merupakan rangkaian
dasar dari register
Flip Flop T
Flipflop T atau flipflop toggle adalah
flipflop JK yang kedua masukannya (J dan K) digabungkan menjadi satu sehingga
hanya ada satu input.
Karakteristik dari flipflop ini adalah
kondisi keluaran akan selalu toggle atau berlawanan dengan kondisi sebelumnya apabila diberikan input logika
1.
Register
Register
adalah rangkaian logika yang digunakan untuk menyimpan data.
Rangkaian
register tersusun dari satu atau beberapa flip flop yang digabungkan menjadi
satu.
Flipflop
disebut juga sebagai register 1 bit. Jadi untuk menyimpan 4 bit data, register
harus terdiri dari 4 buah flipflop.
Untuk menyimpan data pada register,
dapat dilakukan dengan dua cara :
Disimpan secara sejajar (Parallel In)
: Pada cara ini semua bagian register atau masingmasing flipflop diisi (dipicu)
pada saat yang bersamaan.
Disimpan secara seri (Serial In) :
Pada cara ini, data dimasukkan bit demi bit mulai dari flipflop yang paling ujung (dapat dari kiri atau dari
kanan), dan digeser (shift) sampai semuanya terisi.
Untuk mengeluarkan data juga dapat
dilakukan dengan dua cara :
Dikeluarkan secara sejajar (Parallel
Out)
Dikeluarkan secara seri (Serial Out)
Komentar
Posting Komentar