Agar lebih mengenal nabi kita Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam.
Mengenal Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam
Perkara yang terpenting setelah
pengenalan seorang hamba kepada Rabbnya dan agamanya adalah pengenalan
seorang hamba kepada Nabinya, karena Nabi Muhammad shalallahu ‘alahi
wasallam adalah perantara antara kita dengan Allah dalam penyampaian
risalah (syariat agama islam). Kita tidak bisa memahami agama islam
kecuali darinya. Oleh karena itu pengenalan seorang hamba kepada nabinya
adalah perkara yang sangat penting lagi pokok dan mendesak untuk segera
diketahui oleh seorang muslim.
Pengenalan seorang hamba kepada nabinya, yaitu nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam mencakup beberapa hal diantaranya :
Pertama : Mengetahui nama dan nasabnya (garis keturunannya)
Nabi kita adalah Muhammad Bin Abdullah
Bin Abdul Muthalib Bin Hasyim, Hasyim berasal dari suku Quraisy dan suku
Quraiys berasal dari bangsa arab, dan bangsa arab berasal dari
keturunan Nabi Isma’il Bin Ibrahim shalawat dan salam bagi keduanya dan
bagi Nabi Kita yang mulia Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam. (Kitab al Ushulut Tsalasah)
Inilah nama nabi kita dan nasabnya sampai
kedua kakek beliau. Beliau adalah seorang yang mempunyai nasab yang
mulia, sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadist ketika Abu Sufyan
ditanya oleh Hiraklius tentang nasab nabi Muhammad : bagaimana nasabnya ?
ia menjawab : “ dikalangan kami dia berasal dari keturunan yang
terhormat. Hiraklius berkata : Begitullah para Rasul diutus dari
keturunan yang terhormat dari kaumnya .“ (HR. Bukhari dan Muslim)
Kedua : Tentang umur dan perjalanan hidup beliau
Rasulullah dilahirkan pada hari senin
pada tanggal 12 Rabi’ul Awal pada tahun gajah dan wafat pada usia 63
tahun. 40 tahun sebelum bi’tsah (diangkatnya menjadi nabi) dan 23 tahun
berikutnya menjadi nabi dan rasul. Beliau diangkat sebagai nabi dengan
diturunkan wahyu yang berbunyi Iqra pada hari senin bulan Ramadhan di
gua hira’ dan diutus menjadi seorang rasul dengan diwahyukan surat
al-Mudatsir.
Negeri tempat kelahiran beliau adalah di
Mekah dan dibesarkan dinegeri tersebut kecuali disaat beliau disusui
oleh Halimah binti Abi Dzuaib As-Sa’di di lembah Bani Sa’ad. Kemudian
beliau kembali diasuh oleh kakeknya Abdul Muthalib kemudian pamannya Abu
Thalib, karena ibunya Aminah Binti Wahb meninggal dunia saat beliau
masih berusia enam tahun. Dan beliau tinggal diMekkah selama beberapa
tahun. Kemudian beliau hijrah (pergi berpindah) dari Mekkah ke kota
Madinah bertujuan untuk menghindari intimidasi orang-orang musyrik,
menyelamatkan agama serta mencari tempat untuk perkembangan dakwah
islam. Hal ini ditempuh setelah orang anshar mengikuti beliau dan
berjanji untuk setia menolong dan membela Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam.
Ketiga : Nabi Muhammad shalallahu
‘alaihi wasallam adalah seorang manusia biasa yang tidak memiliki hak
rububiyah (mencipta, memberi rezeki dan mengatur alam semseta ini dll)
dan tidak memiliki hak uluhiyah (disembah) akan tetapi beliau adalah
Rasulullah (utusan Allah) yang diutus untuk seluruh manusia.
Tentang hal ini banyak ayat yang
menjelaskannya, bahwa beliau adalah seorang manusia biasa, seorang hamba
Allah yang menyembah dan beribadah hanya kepadaNya saja. Dan beliau
tidak bisa memberi manfaat dan menolak mudharat untuk dirinya sendiri,
putri yang dicintainya apalagi untuk orang lain. Akan tetapi beliau
adalah seorang yang diberikan keutamaan oleh Allah dengan dengan
diangkat dan diutus sebagai seorang nabi dan rasul.
Allah Ta’ala berfirman :
قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ
“ Katakanlah aku ini hanya seorang manusia seperti kalian …” (Qs. Al Kahfi : 110)
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَنزَلَ عَلَى عَبْدِهِ الْكِتَابَ
“ Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan kepada hamba-Nya (Muhammad) al Kitab (al Qur’an) “ (Qs. Al Kahfi : 1)
قُلْ لا أَمْلِكُ لِنَفْسِي نَفْعًا
وَلا ضَرًّا إِلَّا مَا شَاءَ اللهُ وَلَوْ كُنتُ أَعْلَمُ الْغَيْبَ
لاسْتَكْثَرْتُ مِنَ الْخَيْرِ وَمَا مَسَّنِيَ السُّوءُ
“ Katakanlah (Muhammad), “ Aku tidak
kuasa mendatangkan manfaat maupun menolak mudharat bagi diriku kecuali
apa yang dikehendaki Allah. Sekiranya aku mengetahui yang ghaib, niscaya
aku berbuat kebaikkan sebanyak-banyaknya dan tidak akan tertimpa
bahaya. Aku hanyalah pemberi peringatan dan pembawa kabar gembira bagi
orang-orang yang beriman” (Qs. Al – A’raf : 188)
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا كَافَّةً لِلنَّاسِ
“Dan Kami tidaklah mengutusmu melainkan untuk seluruh manusia.” (Qs. As-Saba’ : 28)
Keempat : Mengenal ajaran yang dibawa oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam
Diantara yang paling penting yang harus
kita ketahui tentang Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam adalah
mengetahui inti ajaran yang dibawa oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi
wasallam. Banyak orang yang mengaku mencintai Rasulullah akan tetepi
menyelisihi inti dari ajaran Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam
yaitu mengajak ummat untuk mentauhidkan Allah, beribadah hanya
kepada-Nya semata dan memperingatkan ummat dari bahaya perbuatan syirik
(menyekutukkan Allah). Diantara dalilnya adalah sebuah ayat dari surat
yang dengannya Allah mengutus nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam
menjadi seorang Rasul. Allah Subhaanahu wata’ala berfirman :
يَا أَيُّهَا المُدَّثِّرُ
“ Hai orang-orang yang berselimut “ (ayat pertama)
Maksudnya Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam
قُمْ فَأَنذِرْ
“ Bangunlah, lalu berilah peringatan “ (2)
Yaitu bangunlah Muhammad berilah
peringatan kepada manusia dari perbuatan syirik (menyekutukkan Allah)
dan dakwahkanlah mereka agar mentauhidkan Allah.
وَرَبَّكَ فَكَبِّرْ
“ dan Rabbmu agungkanlah “ (3)
Yaitu agungkanlah Allah dengan mentauhidkan-Nya
وَثِيَابَكَ فَطَهِّرْ
“ dan pakaianmu bersihkanlah “ (4)
Yaitu bersihkanlah dari perbuatan syirik
وَالرُّجْزَ فَاهْجُرْ
“ dan perbuatan dosa (penyembahan terhadap berhala) tinggalkanlah “ (5) (Qs. Al Muddassir : 1-5)
Yaitu meninggalkan penyembahan terhadap berhala dan berlepas diri dari para pelakunya. (Silahkan lihat kitab al Ushulut Tsalasah)
Kelima : Nabi Muhammad shalallahu ‘alahi wasallam adalah penutup para nabi
Diantara yang wajib kita ketahui tentang
nabi kita adalah bahwasannya Nabi Muhammad shalallahu ‘alahi wasallam
adalah penutup para nabi yang tidak ada lagi nabi dan rasul setelahnya.
Berkata Asy Syaikh Shaleh Al-Fauzan Hafidzahullah ”
…. Dan akhir dari para Rasul adalah Muhammmad Shalallahu ‘alahi
wassalam dialah penutup para nabi dan rasul, yang tidak ada nabi
setelahnya sampai tegaknya hari kiamat, Alloh Subhaanahu wa Ta’ala
berfirman:
مَا كَانَ مُحَمَّدٌ أَبَا أَحَدٍ مِنْ رِجَالِكُمْ وَلَكِنْ رَسُولَ اللهِ وَخَاتَمَ النَّبِيِّينَ
” Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki diantara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup para nabi“. (Qs. Al-Ahzab : 40 )
Dan Rasulullah ‘alahi wassalam bersabda : ” Saya adalah penutup para nabi yang tidak ada nabi setelah ku “ ( HR. Bukhari dan Muslim )
Muhammad adalah akhir para Rasul ‘Alahi shalawatu wassalam, dan akhir
para nabi, karena setiap rasul adalah nabi. Tidak ada utusan setelahnya
tidak seorang rasul tidak pula seorang nabi. Maka barang siapa yang
meyakini adanya rasul atau nabi setelah diutusnya Muhammad Shalallahu
‘alahi wassalam maka dia kafir. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam
bersabda : ” Akan keluar setelahku 30 orang pendusta, setiap dari mereka mengaku bahwasannya dirinya adalah nabi, dan saya adalah penutup para nabi tidak ada nabi setelah ku.”
Maka barangsiapa yang tidak menyakini
risalah telah ditutup dengan diutusnya Muhammad shalallahu ‘alaihi
wassalam, dan meyakini adanya nabi setelah di utusnya, maka dia telah
kafir kepada Allah, dan mendustakan Allah, Rasul-Nya dan Ijma kaum
muslimin” (Syarhu Kasyfi Syubhaat, Syaikh Shaleh Al Fauzan : 21)
Inilah penjelasan sederhana dari
pengenalan seorang hamba kepada nabinya. Semoga dengan ini kita lebih
mengenal nabi kita Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam.
Komentar
Posting Komentar