Apa itu ISLAM ?
Sebuah Kenikmatan yang terbesar adalah
ketika Allah menjadikan kita sebagai seorang yang beragama islam. Yang
tidak ada kebahagian didunia dan diakhirat kecuali dengan memeluk agama
islam, agama yang satu-satunya diridhai disisi Allah hanyalah islam yang
tidak diterima selain dari agama islam.
Allah Subhaanahu wata’ala berfirman :
إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللهِ الإِسْلامُ
“ Sesungguhnya agama yang diridhai disisi Allah hanyalah islam “ (Qs. Ali Imran : 19)
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الإِسْلامَ دِينًا
“ Pada hari ini telah ku sempurnkan
untuk kamu agamamu, dan telah ku cukupkan kepadamu nikmatku, dan telah
ku ridhai islam sebagai agama bagimu “ (Qs. Al Maidah : 3)
أَفَغَيْرَ دِينِ اللهِ يَبْغُونَ وَلَهُ أَسْلَمَ مَنْ فِي السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ طَوْعًا وَكَرْهًا وَإِلَيْهِ يُرْجَعُونَ
“ Maka mengapa mereka mencari agama
yang lain selain Agama Allah, padahal apa yang dilangit dan dibumi
berserah diri kepada – Nya, (baik) dengan suka maupun terpaksa, dan
hanya kepada Nya mereka dikembalikan? (Qs. Ali Imran : 83)
وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الإِسْلامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ
“ Dan barangsiapa mencari agama selain islam, dia tidak akan diterima dan diakhirat dia termasuk orang yang merugi ” (Qs. Ali Imran : 85)
وَلا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
“ Dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim.” (Qs. Ali Imran : 102)
Inilah nikmat yang terbesar dan teragung
yang Allah berikan kepada kita yang harus kita jaga, yaitu kita
dijadikan sebagai seorang muslim. Yang tidak ada kebahagian didunia dan
akhirat kecuali dengan memeluk agama islam. Maka wajib bagi kita untuk
mengenal dan memahami agama islam dengan pemahaman yang benar. Bahkan
hal itu sebuah kewajiban yang paling pokok dan mendasar bagi seorang
muslim dan muslimah.
Lalu apa itu pengertian islam ? Islam adalah : “
Berserah diri kepada Allah dengan mentauhidkanNya, tunduk kepada Allah
dengan melaksanakan ketaatan kepadaNya dan berlepas diri dari perbuatan
syirik dan para pelakunya “ (Kitab Al Ushulus Tsalah, Syaikh Muhammad At Tamimi)
Inilah pengertian islam yang harus kita pahami, yaitu mengandung tiga hal.
Pertama : “ Berserah diri kepada Allah dengan mentauhidkanNya
Yaitu berserah diri kepada Allah dengan
mentauhidkan Nya didalam rububiyahNya (penciptaan, pemberi rezeki dan
pengaturan), didalam uluhiyahNya (menyerahkan seluruh ibadah hanya
kepada Allah semata) dan didalam asma (nama-nama) dan sifatNya.
Allah Subhanahu wata’ala berfirman memerintahkan kita untuk beribadah hanya kepada Allah semata
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
Artinya : “Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan memohon pertolongan” (QS. Al-fatihah : 5)
وَاعْبُدُوا اللهَ وَلا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا
Artinya : “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan sesuatu apapun dengan-Nya”. (QS. An-Nisaa : 36)
Dari pengertian diatas keluarlah dua kelompok manusia :
Kelompok pertama adalah Orang yang berserah diri kepada Allah dan juga berserah diri kepada selain Allah.
Yaitu dia berserah diri kepada Allah disatu sisi dengan beribadah
kepada Nya seperti sholat, puasa dan ibadah lainnya, tapi disisi lain
dia juga beribadah kepada selain Allah dengan menyembah kuburan
misalnya, atau berdoa kepada selain Allah, atau menyembelih hewan untuk
bertaqarub (mendekatkan diri) kepada selain Allah. Maka orang seperti
ini bukanlah orang islam akan tetapi orang musyrik. Allah Ta’ala
berfirman :
وَجَعَلَ لِلَّهِ أَنْدَادًا لِيُضِلَّ عَنْ سَبِيلِهِ قُلْ تَمَتَّعْ بِكُفْرِكَ قَلِيلًا إِنَّكَ مِنْ أَصْحَابِ النَّارِ
” Dan diadakanya sekutu-sekutu bagi Allah untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Nya, katakanlah, “ bersenang-senanglah kamu dengan kekafiranmu itu untuk sementara waktu, sungguh kamu termasuk penghuni neraka.” ( Qs. Az-Zummar : 8 )
ومَنْ يُشْرِكْ بِاللهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنصَارٍ
” Sesungguhnya barangsiapa yang
mempersekutukkan ( sesuatu dengan ) Allah, maka sungguh, Allah
mengharamkan surga baginya, dan tempatnya ialah neraka. Dan tidak ada
seorang penolong pun bagi orang – orang dzolim itu.” ( Qs. Al Maidah : 72 )
إِنَّ الَّذِينَ
كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالمُشْرِكِينَ فِي نَارِ جَهَنَّمَ
خَالِدِينَ فِيهَا أُوْلَئِكَ هُمْ شَرُّ الْبَرِيَّةِ
“ Sungguh orang – orang kafir dari
golongan ahli kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk ) neraka
jahannam, mereka kekal didalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk
makhluk “ ( Qs. Al Bayyinah : 6)
Kelompok kedua adalah
Orang yang tidak berserah diri kepada Allah dan juga kepada selain
Allah, meraka itu adalah orang – orang kafir, seperti fir’aun pada masa
lalu dan atheis pada zaman sekarang. (silahkan lihat muqadimah duruus Nawaqid al-Islam, Syaikh Shlih al-Fauzan)
Adapun seorang Muslim adalah orang yang
berserah diri hanya kepada Allah semata dengan beribadah hanya kepadaNya
dan tidak kepada selainNya.
Kedua : Tunduk Kepada Allah dengan melaksanakan ketaatan kepada Nya.
Tidak cukup seseorang hanya mengatakan
dirinya berserah diri kepada Allah tanpa ada ketaatan kepada Nya. Bahkan
wajib bagi dia untuk tunduk kepada Allah dengan ketundukkan hati, lisan
dan anggota badanya. Dengan melaksanakan ketaatan kepadaNya, seperti
melaksanakan sholat lima waktu, shaum (puasa) pada bulan Ramadhan,
menunaikan zakat dan ketaatan lainnya. Para Ulama membagi ketundukkan
menjadi dua macam :
Berkata Asy Syaikh Ubaid Al Jabiri hafidzahullah : “
Tunduk kepada Allah dan ketundukkan ini jika dengan dzhiran
(lahiriah/anggota badan) dan ketundukkan bathin (hati) maka itu adalah
amalan orang-orang yang beriman. Dan jika hanya tunduk dengan
ketundukkan dzhair saja maka itu adalah perbuatan seorang munafik. Akan
tetapi ketundukkan yang benar yaitu mencakup ketundukkan dzahir dan
bathin.” (Ithaful Uquul bi syarh ats – Tsalasatil Ushuul :95)
Ketiga : Berlepas diri dari perbuatan syirik dan para pelakunya
Yaitu berlepas diri dari peribadatan
kepada selain Allah dan para pelakunya. Dalam hal ini Allah Ta’ala
berfirman tentang kisah Nabi Ibrahim alaihi wasallam :
قَدْ كَانَتْ لَكُمْ
أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ فِي إِبْرَاهِيمَ وَالَّذِينَ مَعَهُ إِذْ قَالُوا
لِقَوْمِهِمْ إِنَّا بُرَآءُ مِنْكُمْ وَمِمَّا تَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ
اللهِ كَفَرْنَا بِكُمْ وَبَدَا بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةُ
وَالْبَغْضَاءُ أَبَدًا حَتَّى تُؤْمِنُوا بِاللهِ وَحْدَهُ
“ Sesungguhnya telah ada suri teladan
yang baik bagi kalian pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan
dia, ketika mereka berkata kepada kaum mereka, “ Sesunguhnya kami
berlepas diri dari kalian dan dari apa yang kalian sembah selain Allah,
kami ingkari (kekafiran)mu dan telah nyata antara kami dan kalian
permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya sampai kalian beriman
kepada Allah saja.” (Qs. Al Mumtahanah : 4 )
Inilah penjelasan sederhana tentang
kewajiban seorang hamba mengenal agamanya. Dengan tujuan dari
pengenalan tersebut yang membuahkan dari mengamalkan syariat islam.
Karena islam adalah agama yang haq (benar) yang Allah meridhainya untuk
kita, dan kita beribadah kepada Allah dengan menjalankan syariat islam.
Komentar
Posting Komentar