TUGAS ISD Ke 3
TUGAS III
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kehidupan di desa sangatlah
berbeda dengan kehidupan di kota. Karena di desa masyarakatnya yang paguyuban
dan kehidupannya juga masih sangat sederhana serta belum mengenal teknologi
modern. Sedangkan masyarakat perkotaan kehidupannya individual dan telah
mengikuti perubahan zaman dengan mengetahui adanya teknologi yang canggih.
Kebanyakan masyarakat perkotaan
itu berasal dari desa, karena di desa tidak banyak memiliki lowongan pekerjaan.
Sehingga masyarakat desa banyak yang melakukan urbanisasi. Tujuan masyarakat
pedesaan dan perkotaan itu sama, sama-sama mencari mata pencaharian untuk
memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Hanya saja cara mencari nafkahnya yang
berbeda, orang-orang pedesaan mencari mata pencahariaanya dengan bertani di
sawah ataupun mempunyai tambang ikan. Sedangkan orang-orang perkotaan, mereka
mencari mata pencahariaannya untuk memenuhi kebutuhan keluarga dengan cara
bekerja di perusahaan-perusahaan atau pabrik-pabrik yang ada di perkotaan serta
cara kerjanya pun telah menggunakan tenaga mesin yang canggih.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian masyarakat ?
2. Apa saja syarat – syarat
menjadi masyarakat ?
3. Apa pengertian masyarakat
perkotaan ?
4. Apa saja ciri – ciri tipe
masyarakat ?
5. Apa perbedaan antara desa dan
kota ?
6. Apa saja lima unsur lingkungan
perkotaan ?
7. Apa saja fungsi eksternal kota
?
8. Apa pengertian pedesaan ?
9. Apa ciri – ciri desa?
10. Apa ciri – ciri masyarakat
pedesaan ?
11. Apa saja macam – macam
pekerjaan gotong royong ?
12. Apa sifat dan hakikat
masyarakat desa ?
13. Apa saja sistem budaya petani
indonesia ?
14. Apa saja unsur – unsur desa ?
15. Apa saja fungsi desa ?
16. Apa perbedaan masyarakat
pedesaan dan masyarakat perkotaan ?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian
masyarakat
2. Untuk mengetahui syarat –
syarat menjadi masyarakat
3. Untuk mengetahui pengertian
masyarakat perkotaan
4. Untuk mengetahui ciri – ciri
tipe masyarakat
5. Untuk mengetahui perbedaan
antara desa dan kota
6. Untuk mengetahui lima unsur
lingkungan perkotaan
7. Untuk mengetahui fungsi
eksternal kota
8. Untuk mengetahui pengertian
pedesaan
9. Untuk menegtahui ciri – ciri
desa
10. Untuk mengetahui ciri – ciri
masyarakat pedesaan
11. Untuk mengetahui macam –
macam pekerjaan gotong royong
12. Untuk mengetahui sifat dan
hakikat masyarakat desa
13. Untuk mengetahui sistem
budaya petani indonesia
14. Untuk mengetahui unsur –
unsur desa
15. Untuk mengetahui fungsi desa
16. Untuk mengetahui perbedaan
masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan
BAB II
PEMBAHASAN
1. MASYARAKAT PERKOTAAN ASPEK –
ASPEK POSITIF DAN NEGATIF
1.1 Masyarakat
Masyarakat dapat mempunyai arti
yang luas dan sempit. Dalam arti luas masyarakat adalah ekseluruhan
hubungan-hubungan dalam hidup bersama dan tidak dibatasi oleh lingkungan,
bangsa dan sebagainya. Atau dengan kata lain kebulatan dari semua perhubungan
dalam hidup bermasyarakat. Dalam arti sempit masyarakat adalah sekelompok
manusia yang dibatasi oleh aspek-aspek tertentu, misalnya territorial, bangsa,
golongan dan sebagainya.
Pengertian Menurut Para ahli
sebagi berikut :
1. R.Linton :
Masyarakat adalah setiap kelompok
manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerjasama, sehingga mereka ini dapat
mengorganisasikan dirinya berpikir tentang dirinya dalam kesatuan sosial
2. MJ.Herkovits :
Masyarakat adalah kelompok
individu yang diorganisasikan dan mengikuti satu cara hidup tertentu.
3. J.L.Gilian :
Masyarakat adalah kelompok
manusia yang terbesar dan mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap dan perasaan
persatuan yang sama.
4. S.R.Steinmetz :
Masyarakat adalah kelompok
manusia yang terbesar, yang meliputi pengelompokan
pengelompokan manusia yang lebih
kecil yang mempunyai perhubungan yang erat dan teratur.
5. Hasan Sadily :
Masyarakat adalah golongan besar
atau kecil dari beberapa manusia.
6. Selo Sumardjan :
Masyarakat adalah orang-orang
yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan.
7. Karl Marx :
Masyarakat adalah suatu struktur
yang menderita suatu ketegangan organisasi atau perkembangan akibat adanya
pertentangan antara kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi.
8. Emile Durkheim :
Masyarakat merupakan suau
kenyataan objektif pribadi-pribadi yang merupakan anggotanya.
9. Paul B. Horton & C. Hunt :
Masyarakat merupakan kumpulan
manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama,
tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan
sebagian besar kegiatan di dalam kelompok / kumpulan manusia tersebut.
1.2 Syarat Menjadi Masyarakat
Masyarakat harus mempunyai
syarat-syarat berikut :
1. Harus ada pengumpulan manusia,
dan harus banyak, bukan pengumpulan binatang.
2. Telah bertempat tinggal dalam
waktu yang lama disuatu daerah tertentu.
3. Adanya aturan-aturan atau undang-undang yang
mengatur mereka untuk menuju pada kepentingan dan tujuan bersama.
1.3 Masyarakat Perkotaan
Masyarakat perkotaan sering
disebut urban community. Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat
kehidupannya serta ciri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat
pedesaan.
1.4 Ciri – Ciri Tipe Masyarakat
Perkotaan
Ada beberapa ciri yang menonjol
pada masyarakat perkotaan, yaitu :
1. Kehidupan keagamaannya berkurang,
kadangkala tidak terlalu dipikirkan karena memang kehidupan yang cenderung
kearah keduniaan saja.
2. Orang kota pada umumnya dapat
mengurus dirinya sendiri tanpa harus berdantung pada orang lain
(Individualisme).
3. Pembagian kerja diantara
warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata.
4. Kemungkinan-kemungkinan untuk
mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota.
5. Jalan kehidupan yang cepat
dikota-kota, mengakibatkan pentingnya faktor waktu bagi warga kota, sehingga
pembagian waktu yang teliti sangat penting, intuk dapat mengejar
kebutuhan-kebutuhan seorang individu.
6. Perubahan-perubahan tampak
nyata dikota-kota, sebab kota-kota
biasanya terbuka dalam menerima pengaruh-pengaruh dari luar.
1.5 Perbedaan Antara Desa dan
Kota
1. Jumlah dan kepadatan penduduk
2. Lingkungan hidup
3. Mata pencaharian
4. Corak kehidupan sosial
5. Stratifikasi sosial
6. Mobilitas sosial
7. Pola interaksi sosial
8. Solidaritas sosial
9. Kedudukan dalam hierarki
administrasi nasional
2. HUBUNGAN DESA DAN KOTA
Masyarakat pedesaan dan perkotaan
bukanlah dua komunitas yang terpisah sama sekali satu sama lain. Bahkan dalam
keadaan yang wajar di antara keduanya terdapat hubungan yang erat, bersifat
ketergantungan, karena di antara mereka saling membutuhkan. Kota tergantung
pada desa dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan-bahan pangan seperti
beras, sayur¬mayur, daging dan ikan.Desa juga merupakan sumber tenaga kasar
bagi jenis¬jenis pekerjaan tertentu di kota, misalnya saja buruh bangunan dalam
proyek¬proyek perumahan, proyek pembangunan atau perbaikan jalan raya atau
jembatan dan tukang becak. Mereka ini biasanya adalah pekerja-pekerja musiman.
Pada saat musim tanam mereka, sibuk bekerja di sawah. Bila pekerjaan di bidang
pertanian mulai menyurut, sementara menunggu masa panen mereka merantau ke kota
terdekat untuk melakukan pekerjaan apa saja yang tersedia.
Secara teoristik, kota merubah
atau paling mempengaruhi desa melalui beberapa cara, seperti:
(i) Ekspansi kota ke desa, atau
boleh dibilang perluasan kawasan perkotaan dengan merubah atau mengambil
kawasan perdesaan. Ini terjadi di semua kawasan perkotaan dengan besaran dan
kecepatan yang beraneka ragam.
(ii) Invasi kota , pembangunan
kota baru seperti misalnya Batam dan banyak kota baru sekitar Jakarta merubah
perdesaan menjadi perkotaan. Sifat kedesaan lenyap atau hilang dan sepenuhnya
diganti dengan perkotaan.
(iii) Penetrasi kota ke desa,
masuknya produk, prilaku dan nilai kekotaan ke desa. Proses ini yang
sesungguhnya banyak terjadi
(iv) ko-operasi kota-desa, pada
umumnya berupa pengangkatan produk yang bersifat kedesaan ke kota. Dari keempat
hubungan desa-kota tersebut kesemuanya diprakarsai pihak dan orang kota. Proses
sebaliknya hampir tidak pernah terjadi, oleh karena itulah berbagai
permasalahan dan gagasan yang dikembangkan pada umumnya dikaitkan dalam
kehidupan dunia yang memang akan mengkota.
3. ASPEK POSITIF DAN NEGATIF
MASYARAKAT PEDESAAN
3.1 Aspek Positif dan Negatif
Aspek positif:
1. Adanya peran saling melengkapi
antara desa dan kota
2. Kota dan desa adalah saling
membutuhkan
3. Kemajuan desa dapat memacu
kemajuan kota begitu sebaliknya
Aspek negatif:
1. Desa biasanya lebih direndahkan dari kota
2. Masyarakat kota biasanya tidak bisa
menghargai adat yang ada di desa
3. Kesenjangan sosial yang jauh
antar masyarakat kota dan desa dapat menyebabkan perpecahan.
3.2 Lima Unsur Lingkungan
Perkotaan
Perkembangan kota merupakan
manifestasi dari pola kehidupan sosial , ekonomi , kebudayaan dan politik .
Kesemuanya ini akan dicerminkan dalam komponen – komponen yang memebentuk
struktur kota tersebut . Jumlah dan kualitas komponen suatu kota sangat ditentukan
oleh tingkat perkembangan dan pertumbuhan kota tersebut.
Secara umum dapat dikenal bahwa
suatu lingkungan perkotaan , seyogyanya mengandung 5 unsur yang meliputi :
1. Wisma :
Unsur ini merupakan bagian ruang
kota yang dipergunakan untuk tempat
berlindung terhadap alam
sekelilingnya, serta untuk melangsungkan kegiatan-kegiatan sosial dalam
keluarga. Unsur wisma ini :
-
dapat mengembangkan daerah perumahan penduduk yang sesuai dengan
pertambahan kebutuhan penduduk untu masa mendatang
-
memperbaiki keadaan lingkungan perumahan yang telah ada agar dapat
mencapai standar mutu kehidpan yang layak, dan memberikan nilai-nilai
lingkungan yang aman dan menyenangkan
2. Karya :
Unsur ini merupakan syarat yang
utama bagi eksistensi suatu kota, karena unsur ini merupakan jaminan bagi
kehidupan bermasyarakat.
3. Marga :
Unsur ini merupakan ruang
perkotaan yang berfungsi untuk menyelenggarakan hubungan antara suatu tempat
dengan tempat lainnya didalam kota, serta hubungan antara kota itu dengan kota
lain atau daerah lainnya.
4. Suaka :
Unsur ini merupakan bagian dari
ruang perkotaan untuk memenuhi kebutuhan penduduk akan fasilitas hiburan,
rekreasi, pertamanan, kebudayaan dan kesenian
5. Penyempurna :
Unsur ini merupakan bagian yang
penting bagi suatu kota, tetapi belum secara tepat tercakup ke dalam keempat
unsur termasuk fasilitas pendidikan dan kesehatan, fasiltias keagamaan,
perkuburan kota dan jaringan utilitas kota.
Untuk itu , maka fungsi dan tugas
aparatur pemerintah kota harus ditingkatkan :
a) Aparatur kota harus dapat menangani
berbagai masalah yang timbul di kota .
Untuk itu maka pengetahuan tentang
administrasi kota dan perencanaan kota
harus dimilikinya .
b) Kelancaran dalam pelaksanaan
pembangunan dan pengaturan tata kota harus dikerjakan dengan cepat dan tepat ,
agar tidak disusul dengan masalah lainnya.
c) Masalah keamanan kota harus dapat
ditangani dengan baik sebab kalau tidak , maka kegelisahan penduduk akan
menimbulkan masalah baru.
d) Dalam rangka pemekaran kota , harus
ditingkatkan kerjasama yang baik antara para pemimpin di kota dengan para
pemimpin di tingkat kabupaten tetapi juga dapat bermanfaat bagi wilayah
kabupaten dan sekitarnya.
3.3 Fungsi Eksternal Kota
Fungsi eksternal dari kota yakni
seberapa jauh fungsi dan peran kota tersebut dalm kerangka wilayah dan
daerah-daerah yang dilingkupi dan melingkupinya, baik secara regional maupun
nasional.
Fungsi eksternal kota:
· Pusat kegiatan politik dan
administrasi pemerintahan wilayah tertentu
· Pusat dan orientasi kehidupan
social budaya suatu wilayah lebih luas
· Pusat dan wadah kegiatan
ekonomi ekspor :
Ø Produksi barang dan jasa
Ø Terminal dan distribusi barang
dan jasa.
· Simpul komunikasi
regional/global
· Satuan fisik-infrastruktural
yang terkail dengan arus regional/global.
4. MASYARAKAT PEDESAAN
4.1 Pedesaan
Yang dimaksud dengan desa menurut
Sutardjo Kartodikusuma mengemukakan “Desa” adalah suatu kesatuan hukum dimana
bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintahan tersendiri.
Menurut Bintaro, desa merupakan
perwujudan atau kesatuan goegrafi ,sosial, ekonomi, politik dan kultur yang
terdapat ditempat itu (suatu daerah), dalam hubungan dan pengaruhnya secara
timbal balik dengan daerah lain.
Sedang menurut Paul H. Landis
desa adalah pendudunya kurang dari 2.500 jiwa. Dengan ciri ciri sebagai berikut
:
a) mempunyai pergaulan hidup yang
saling kenal mengenal antara ribuan jiwa.
b) Ada pertalian perasaan yang
sama tentang kesukaan terhadap kebiasaan
c) Cara berusaha (ekonomi)adalah
agraris yang paling umum yang sangat dipengaruhi alam seperti : iklim, keadaan alam ,kekayaan alam, sedangkan
pekerjaan yang bukan agraris adalah bersifat sambilan.
4.2 Ciri – Ciri Desa
1. Menurut Lowrrey Nelson (ada 16
ciri) :
a. Mata pencaharian : agraris
homogen
b. Ruang kerja : terbuka,
terletak disawah, ladang, dsb
c. Musim/ cuaca : sangat penting
untuk tentukan masa tanam/panen
d. Keahlian/ ketrampilan : umum
dan merata untuk setiap orang
e. Kesaatuan kerja keluarga :
sangat umum
f. Jarak rumah dengan tempat
kerja : berdekatan
g. Kepadatan penduduk : rendah /
sedikit
h. Besarnya kelompok : sedikit /
kecil
i. Kontak sosial : sedikit /
pribadi
j. Rumah : tradisional / pribadi
k. Lembaga / institusi : kecil /
sederhana
l. Kontrol sosial : adaptasi
istiadat, kebiasaan
m. Sifat dari kelompok : bergerak
dari kegiatan primer
n. Mobilitas penduduk : rendah
o. Status sosial : stabil
p. Stratifikasi sosial : sedikit
2. Menurut Soerjono Soekanto :
a. Kehidupan masyarakat sangat
erat dengan alam
b. Kehidupan petani sangat
bergantung pada musim
c. Desa merupakan kesatuan social
dan kesatuan kerja
d. Struktur perekonomian bersifat
agraris
e. Hubungan antar anggota
masyarakat desa berdasar ikatan kekeluargaan
f. Perkembangan social relatif
lambat
g. Kontrol social ditentukan oleh
moral dan hukum informal
h. Norma agama dan adat masih
kuat .
3. Ciri-ciri desa di Indonesia
a. Masyarakatnya sangat dekat
dengan alam
b. Kehidupan petani sangat
bergantung dengan musim
c. Merupakan kesatuan social dan
kesatuan kerja
d. Jumlah penduduk relative kecil
dan wilayah relatif luas
e. Struktur ekonomi masyarakat
dominant agraris
f. Ikatan kekeluargaan erat
g. Sosial control ditentukan oleh
nilai moral dan hukum internal/ hk. Adapt
h. Proses social berjalan lambat
i. Penduduk berpendidikan rendah
4. Menurut Dirjen
Bangdes(Pembangunan Desa)
a. Perbandingan lahan dengan
manusia(man-land ratio) cukup besar artinya lahan dipedesaan relatif luas dari
pada jumlah penduduk, sehingga kepadaatan penduduknya masih rendah.
b. Lapangan kerja yang dominant
agraris
c. Hubungan warga desa akrab
d. Tradisi lama masih berlaku.
4.3 Ciri – Ciri Masyarakat
Pedesaan
Ciri-ciri Masyarakat Desa:
· Kehidupan keagamaan di kota
berkurang dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa.
· Orang kota pada umumnya dapat
mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain. Yang penting
disini adalah manusia perorangan atau individu.
· Pembagian kerja di antara
warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata.
· Kemungkinan-kemungkinan untuk
mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota dari pada warga
desa.
· Interaksi yang lebih banyak
terjadi berdasarkan pada faktor kepentingan daripada faktor pribadi.
· Pembagian waktu yang lebih
teliti dan sangat penting, untuk dapat mengejar kebutuhan individu.
· Perubahan-perubahan sosial
tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota biasanya terbuka dalam menerima
pengaruh.
4.4 Macam – Macam Pekerjaan
Gotong Royong
1. bertani
2. membangun rumah dan tempat
peribadatan
3. berkebun
4. acara-acara kebudayaan
4.5 Sifat dan Hakikat Masyarakat
Desa
Masyarakat pedesaan mempunyai
sifat yang kaku tapi sangatlah ramah. Biasanya adat dan kepercayaan masyarakat
sekitar yang membuat masyarakat pedesaan masih kaku, tetapi asalkan tidak
melanggar hukum adat dan kepercayaan maka masyarakat pedesaan adalah masyarakat
yang ramah.
Pada hakikatnya masyarakat
pedesaan adalah masyarakat pendukung seperti sebagai petani yang menyiapkan
bahan pangan, sebagai PRT atau pekerjaan yang biasanya hanya bersifat pendukung
tapi terlepas dari itu masyarakat pedesaan banyak juga yang sudah berpikir maju
dan keluar dari hakikat itu. Sistem budaya petani Indonesia biasanya bersifat
bagi hasil antara pemilik lahan dan penggarap, tapi banyak juga para petani
berbagi lahan atau wilayah yang dimiliki bersama dalam satu aliran pengairan,
tapi system bagi hasil adalah sistem paling banyak dianut petani Indonesia.
4.6 Sistem Budaya Petani
Indonesia
Sistem nilai budaya petani
Indonesia antara lain sebagai berikut :
Petani Indonesia terutama di Jawa
menganggap kehidupan adalah hal yang buruk dan kesengsaraan sehingga mereka
berlaku prihatin dan berusaha dan ikhtiar. Mereka beranggapan bahwa orang
bekerja untuk hidup dan kadang-kadang mencapai kedudukan. Mereka beorientasi
pada masa sekarang, kurang mempedulikan masa depan. Mereka menanggap alam tidak
menakutkan, bila ada bencana hanya merupakan sesuatu yang wajib diterima.
Mereka cukup menyesuaikan diri dengan alam dan kurang usaha untuk menguasainya.
Untuk menghadapi alam mereka cukup dengan bergotong-royong, mereka sadar bahwa
dalam hidup pada hakikatnya tergantung pada sesama.
4.7 Unsur – Unsur Desa
1. Daerah, dalam arti tanah-tanah
dalam hal geografis.
2. Penduduk, adalah hal yang
meliputi jumlah pertambahan, kepadatan,
persebaran, dan mata pencaharian penduduk
desa setempat
3.Tata Kehidupan, dalam hal ini
pola pergaulan dan ikatan-ikatan pergaulan
antar warga desa.
Ketiga unsur ini tidak lepas
antar satu sama lain, artinya tidak berdiri sendiri melainkan merupakan satu
kesatuan.
4.8 Fungsi Desa
Fungsi desa adalah sebagai
berikut:
· Desa sebagai hinterland
(pemasok kebutuhan bagi kota)
· Desa merupakan sumber tenaga
kerja kasar bagi perkotaan
· Desa merupakan mitra bagi
pembangunan kota
· Desa sebagai bentuk
pemerintahan terkecil di wilayah Kesatuan Negara Republik Indonesia
5. PERBEDAAN MASYARAKAT PEDESAAN
DAN MASYARAKAT PERKOTAAN
Pada mulanya masyarakat kota
sebelumnya adalah masyarakat pedesaan, dan pada akhirnya masyarakat pedesaan
tersebut terbawa sifat-sifat masyarakat perkotaan, dan melupakan kebiasaan
sebagai masyarakat pedesaannya.
Perbedaan masyarakat pedesaan dan
masyarakat kota adalah bagaimana cara mereka mengambil sikap dan kebiasaan
dalam memecahkan suata permasalahan.
Karakteristik umum masyarakat
pedesaan yaitu masyarakat desa selalu memiliki ciri-ciri dalam hidup
bermasyarakat, yang biasa nampak dalam perilaku keseharian mereka. Pada situasi
dan kondisi tertentu, sebagian karakteristik dapat dicontohkan pada kehidupan
masyarakat desa di jawa. Namun dengan adanya perubahan sosial dan kebudayaan
serta teknologi dan informasi, sebagian karakteristik tersebut sudah tidak
berlaku.
Berikut ini ciri-ciri
karakteristik masyarakat desa, yang terkait dengan etika dan budaya mereka yang
bersifat umum.
· Sederhana
· Mudah curiga
· Menjunjung tinggi norma-norma
yang berlaku didaerahnya
· Mempunyai sifat kekeluargaan
· Lugas atau berbicara apa adanya
· Tertutup dalam hal keuangan
mereka
· Perasaan tidak ada percaya diri
terhadap masyarakat kota
· Menghargai orang lain
· Demokratis dan religius
· Jika berjanji, akan selalu
diingat
Sedangkan cara beadaptasi mereka
sangat sederhana, dengan menjunjung tinggi sikap kekeluargaan dan gotong royong
antara sesama, serta yang paling menarik adalah sikap sopan santun yang kerap
digunakan masyarakat pedesaan.
Berbeda dengan karakteristik
masyarakat perkotaan, masyarakat pedesaan lebih mengutamakan kenyamanan bersama
dibanding kenyamanan pribadi atau individu. Masyarakat perkotaan sering disebut
sebagai urban community.
Ada beberapa ciri yang menonjol
pada masyarakat kota yaitu:
1. Kehidupan keagamaan berkurang
bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di
desa. Masyarakat kota hanya melakukan kegiatan keagamaan hanya bertempat
di rumah peribadatan seperti di masjid, gereja, dan lainnya.
2. Orang kota pada umumnya dapat
mengurus dirinya sendiri tanpa bergantung pada
orang lain.
3. Di kota-kota kehidupan
keluarga sering sukar untuk disatukan, karena perbedaan
politik dan agama dan sebagainya.
4. Jalan pikiran rasional yang dianut oleh
masyarkat perkotaan.
5. Interaksi-interaksi yang terjadi lebih
didasarkan pada faktor kepentingan pribadi
daripada kepentingan umum.
Hal tersebutlah yang membedakan
antara karakteristik masyarakat perkotaan dan pedesaan, oleh karena itu, banyak
orang-orang dari perkotaan yang pindah ke pedesaan untuk mencari ketenangan,
sedangkan sebaliknya, masyarakat pedesaan pergi dari desa untuk ke kota mencari
kehidupan dan pekerjaan yang layak untuk kesejahteraan mereka.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Masyarakat pedesaan adalah
sekelompok orang yang mendiami suatu wilayah dan mempunyai hubungan yang erat
serta perasaan yang sama terhadap adat kebiasaan yang ada dan menunjukkan
adanya kekeluargaan, seperti gotong royong dan tolong-menolong. Masyarakat
pedesaan mencari mata pencaharian dengan cara bertani di sawah atau di ladang,
di desa belum mengenal teknologi canggih yang telah ada di zaman modern.
Sedangkan masyarakat perkotaan
merupakan suatu himpunan penduduk yang bertempat tinggal di dalam pusat
kegiatan ekonomi, pemerintahan kesenian, ilmu pengetahuan dan sebagainya.
Masyarakat kota mencari mata pencahariannya rata-rata menggunakan tekhnologi yang
canggih, seperti menggunakan tenaga mesin, komputer dan lain-lain.
B. SARAN
· Masyarakat pedesaan merupakan
wilayah yang masih agraris dan lingkungannya yang masih alamiyah, oleh karena
itu sebaiknya kealamian lingkungan tersebut harus tetap terjaga sebab
lingkungan yang masih alami memiliki udara yang sejuk. Selain itu, masyarakat
desa juga memiliki rasa persaudaraan yang erat, sebaiknya penduduk desa selalu
menjaga kerukunan bersama.
· Masyarakat kota yang modern
dengan berbagai alat tekhnologi yang canggih, alangkah baiknya jika
memanfaatkan alat-alat tersebut dengan baik tanpa ada penyalahgunaan. Seperti
penyalah gunaan pada internet, sehingga banyak terjadi suatu kejadian yang
tidak diinginkan.
Komentar
Posting Komentar